Jumat, 05 Februari 2010

Kedisiplinan di sekolah

DISIPLIN SEKOLAH

(

Sebuah kelas dalam institusi sekolah adalah gambaran dari pengelola dan warganya. Pengelola kelas dalam hal ini adalah guru dan manajemen sekolah, sementara warganya adalah siswa yang ada di kelas tersebut.

Sekolah dengan berbagai cara berusaha mendisiplinkan warganya karna diyakini dengan disiplin yang tinggi maka kualitas sekolah akan dapat ditingkatkan.Sekolah juga mengembangkan berbagai metode pemebelajaran semisal team teching, leson study dan banyak lagi yang lainnya.Semua kebijakan tersebut diupayakan agar guru dan siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar dan mengajar yang pada akhirnya kualitas sekolah yang meningkatlah yang akan dicapai.

Dilain pihak banyak juga sekolah yang telah membatasi jumlah siswa yang terdapat di dalam satu kelas Dengan komposisi tersebut sekolah dan guru berharap akan lebih mudah menerapkan disiplin. Padahal jumlah siswa dan kedisiplinan tidak saling berhubungan. Hal yang diperlukan dalam menumbuhkan kedisiplinan warga sekolah sebenarnya adalah suasana yang kondusif dan terjaga dengan baik secara terus menerus disetiap kelas sebagai komunitas inti dari sekolah.

Suasana kondusif sebagai prasarana terciptanya kedisiplianan bisa terjadi lewat resep dibawah ini;

  1. MENCIPTAKAN DAN MENERAPKAN KESEPAKATAN KELAS

Kesepakatan di kelas juga bisa disebut sebagai peraturan, bayangkan jika kelas tidak mempunyai peraturan. Kelas akan menjadi ribut dan guru menjadi mudah emosi dan marah menghadapi tingkah laku siswanya. Tanpa peraturan biasanya guru cenderung menjadi pilih kasih dan tidak adil. Sebuah peraturan atau kesepakatan kelas juga merupakan sebuah standar yang menjadi acuan seluruh warga dan membuat seluruh warga merasa dikontrol dan terkontrol.

Sebagai guru terkadang kita merasa harus membuatkan peraturan untuk kelas kita, padahal akan lebih mudah dan ringan bagi kita jika melibatkan seluruh warga kelas dalam membuat peraturan. Di jamin mereka merasa memiliki dan diingatkan secara halus dikarenakan mereka sendiri yang membuat dan bersepakat.

Setelah kesepakatan atau peraturan kelas disepakati, jangan hanya disimpan didalam buku guru namun pajang dan biarkan seluruh warga kelas melihat dan mencermatinya. Orang tua dirumah dapat melihat juga apa yang menjadi peraturan di kelas putra putrinya disekolah. Dengan demikian orang tua dapat membantu guru mengingatkannya dirumah.

Guru juga harus menjadi seseorang yang memelihara dan memastikan terjadinya peraturan yang sudah disepakati kelas. Apabila kepala sekolah berperan sebagai pemelihara peraturan di sekolah, guru berperan sebagai pemelihara peraturan dan kedisiplinan dikelas masing masing.Alangkah indahnya.

  1. MENUMBUHKAN BUDAYA KERJA BERSAMA.

Kerja sama merupakan salah satu kunci dalam menumbuhkan kedisiplinan. Mengingatkan seluruh warga kelas untukbekerja sama menerapkan hal-hal yang sudah disepakati bersama. Anda dapat meminta seluruh warga kelas untuk mulai bekerja sama dan bersepakat dalam menerapkan peraturan serta berdisiplin sejak diawal tahun ajaran.

Untuk melatih kerja sama anda bisa mengajak mereka bermain sambil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang menggunakan metode kerja sama. Semakin mudah siswa bekerja sama semakin mudah pula aura kedisiplinan akan semakin terbentuk.

  1. MEMBANGUN KOMITMEN.

Peraturan mengenai kedisiplinan dikelas bisa berbeda-beda di setiap kelas dan sekolah. Tetapi ada sebuah hal yang sama yang harus ada sejalan dengan peraturan yang telah dibuat. Hal tersebut adalah komitmen. Komitmen adalah sebuah sikap yang menjadikan kedisiplinan sebuah hal yang akan terjadi secara natural dan tanpa dipaksakan.

Komitmen harus ditumbuhkan oleh seluruh warga dikelas. Biasakan seluruh warga untuk saling mengingatkan saat sebuah kesalahan terjadi. Sebuah kesalahan belum layak disebut sebagai kesalahan apabila baru terjadi pertama kalinya. Kesalahan untuk pertama kalinya disebut sebagai pembelajaran.

  1. BERPIKIRAN TERBUKA (OPEN MIND)

Dalam menerapkan kedisiplinan, dibutuhkan perangkat tertulis yang mengaturnya. Namun bukan berarti peraturan tersebut tidak dapat dikoreksi atau dikembangkan. Bersama seluruh warga kelas adakan class meeting setiap dua minggu sekali untuk membahas seluruh isu-isu yang berkaitan dengan masalah disiplin. Guru dalam hal ini semampu mungkin menjadi fasilitator yang baik, dan lewat pertanyaan memancing partisipasi siswa saat membahas mengenai peraturan yang berlaku disekolah atau dikelas.

5. CIPTAKAN ALUR KOMUNIKASI YANG SEIMBANG DAN TRANSPARAN

Di sekolah umumnya alur komunikasi terjadi hanya satu arah yaitu dari kepala sekolah kapada guru atau dari guru kepada siswa.situasi ini tidaklah menguntungkan apabila sekolah berorientasi untuk meningkatkan kualitas sekolah ataupun kedisiplinan sekolah.warga sekolah mungkin akan disiplin namun satu dua hari itupun pada saat ada guru atau kepala sekolah yang disegani.ini karna alur informasi dan komunikasi yang berjalan tidak seimbang dan tranparan sehingga arus aspirasi dibawah (dikalangan siswa dan ataupun guru) tak dapat tersalurkan untuk dikembangkan.

Ciptakan alur komunikasi informasi yang seimbang dan tranparan dari dan diantara warga sekolah sehingga suasana kekeluargaan dapat menjadi ciri khas dari kehidupan sekolah.transparansi management sekolah jadi pilar utama untuk menciptakan suasana yang demikian.jangan ada dusta diantara kita demikian kira-kira kata yang singkat dan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar